cerita horor

Beberapa kejadian horor pun kerap terjadi di sekitar kita, hingga akhirnya banyak orang yang meyakini bahwa hal-hal mistis bisa terjadi kapan saja di sekeliling kita. Cerita-cerita horor tidak hanya khayalan atau karangan manusia semata, tapi ada juga yang memang berangkat dari kisah nyata. Apabila Anda pecinta cerita horor, banyak contoh cerpen horor yang bisa Anda baca di internet yang siap membuat bulu kudukmu berdiri. Dibawah ini adalah 3 cerita horor nyata yang menyeramkan dan bikin kamu merinding.

Kamar Kosong di Rumah Sakit

Diceritakan, tiga orang perawat sedang bertugas shift malam di salah satu rumah sakit di Jakarta. Ketiga orang ini secara bergantian mengurus kebutuhan dari satu pasien ke pasien lainnya. Di salah satu lantai rumah sakit, ada sebuah kamar kosong yang menjadi gudang sementara.

Ketiga perawat yang berjaga pun diberi pesan untuk selalu menutup pintu kamar kosong itu jika tidak ada keperluan, terutama saat malam hari.

Saat itu, pasien di salah satu kamar menekan tombol bantuan. Salah satu perawat bergegas menuju kamar tersebut sambil mengecek jam di tangannya. Ketika berjalan menuju kamar pasien yang membutuhkannya, dia melewati kamar kosong itu. Dia melihat pintunya tidak tertutup dan lampunya menyala.

Di dalam ruangan itu, ada sebuah kursi yang menghadap ke jendela di ujung ruangan. Awalnya, dia berpikir kalau cleaning service lupa menutup kamar itu. Dia pun menuju kamar pasien dan ternyata infus pasien sudah hampir habis.

Ia kemudian pergi mengambil infus di ruang obat dekat ruang perawat. Otomatis, dia harus melewati kamar kosong itu. Namun anehnya, posisi kursi yang semula ia lihat tadi sudah berubah. Posisinya kini menghadap ke celah pintu.

Dia pun hanya lewat saja dan mengambil infus di ruangan obat. Setelah itu, dia bergegas kembali ke ruang pasien dan melewati kamar kosong itu. Namun, posisi kursi saat itu sudah di tengah ruangan. Tapi, perawat itu tetap menghiraukannya.

Setelah memasang infus baru si pasien, perawat tersebut pun melewati kamar kosong itu lagi. Sontak dia langsung kaget, lemas, dan menangis. Posisi kursi itu sudah berada di depan celah pintu dan dia melihat ada sesosok makhluk duduk di situ.

Sopan

Cerita ini berangkat dari pengalaman seorang remaja yang berasal dari keluarga penganut paham Kejawen. Sejak kecil, dia sudah terbiasa melihat hal-hal gaib di sekitarnya. Mawar dan Dewi adalah dua sahabatnya sedari SMA.

Suatu sore jelang Maghrib, mereka bertiga hendak pulang usai mengikuti kegiatan tambahan. Mereka pun melewati dua jalur sebelum tiba di gerbang depan. Jalur singkat yang memotong itu harus melewati gang sempit atau jalur panjang yang mengitari lapangan sepak bola sekolah mereka.

Remaja itu pun sering melihat ada sesosok makhluk di gang sempit itu. Dia pun memperingatkan kedua temannya untuk tidak lewat jalur itu supaya ‘tidak mengganggu’. Dewi langsung paham, namun Mawar tetap keukeuh lewat jalan itu, bahkan sambil bernyanyi. Mereka pun akhirnya bertemu di gerbang sekolah.

Mawar sengaja melakukan itu, hanya untuk membuktikan bahwa apa yang dikatakan dua temannya itu tidak benar. Tapi keesokan paginya, Mawar tiba-tiba muncul di depan rumah gadis remaja itu sambil menangis terisak-isak. Rupanya, Mawar diikuti oleh seorang wanita, pria, anak kecil, dan nenek-nenek. Mereka semua adalah makhluk gaib yang selepas pulang sekolah kemarin mengikuti Mawar.

Gadis itu pun membawa Mawar kepada pamannya yang seorang paranormal untuk ditolong. Setelah dilihat, paranormal itu mengatakan bahwa makhluk-makhluk yang mengikuti Mawar tidak berniat jahat, justru mereka ingin mengajarinya supaya lebih sopan.

Guru Bahasa Inggris

Ada seorang gadis muda bernama Putri yang tidak ingin pergi ke sekolah. Namun teaman-temannya sering memnggilnya dengan sebutan Puri. Walaupun ia selalu mendapatkan nilai bagus di sekolahnya ia tidak suka untuk pergi ke sekolah karena selalu bermasalah dengan gurunya.

Ketika hari pertama ia kembali ke sekolah, Puri kaget karena ia menemukan seorang guru bahasa inggris baru di sekolahnya. Guru tersebut adalah seorang wanita berusia 30an dengan wajah datar tanpa ada selera humor.

Ketika di kelas teman sebangkunya Vera mengacungkan tangannya dan bertanya kepada guru tersebut. “Bu, mengapa tahi lalatmu terus berubah?”

Tiba-tiba guru itu tampak bingung,

“Apa yang mau bicarakan?” Tanyanya

“Tahi lalat diwajahmu, mereka terus berubah. Hari Senin anda memiliki satu tahi lalat, tetapi hari Selasa dan rabu berubah menjadi tiga tahi lalat.”

Puri juga ikut memperhatikan, ternyata memang berbeda.

Guru tersebut hanya berkata. “Seperti yang kamu lihat, saya hanya mempunyai satu tahi lalat di wajah saya. Sekarang, jika kamu memikirkan sesuatu yang tidak sesuai, saya akan mengapresiasi pendapatmu untuk pelajaran ini, dan jagalah mulutmu untuk diam.”

Teman-teman sekelasnya hanya tertawa tanpa memperdulikan ucapan Vera.

Esok harinya, ia tidak menemukan Vera hadir di kelas, begitu pula dengan ahri-hari setelahnya.

Malam itu, Vera akhirnya memutuskan untuk mengikuti gurunya dan mencari tahu dimana ia tinggal. Setelah sampai ia bersembunyi di balik bilik dapur untuk emnegtahui apa yang terjadi.

Ternyata disana berdiri tiga orang wanita kembar  dengan tahi lalat yang berbeda. Puri sadar ternyata gurunya bukanlah satu orang, tetapi tiga orang yang  selalu bergantian. Tak lama setelah itu datang petugas kebersihan sekolah yang tak lain adalah suami mereka.

“Apa yang kamu inginkan untuk makan malam kali ini, sayang?”

“Sama seperti tadi malam, paha yang sangat bagus dan juga berair,” kata pria itu sambil menjilati bibirnya.

Ketika wanita itu mulai membuka frezer es, Puri sangat terkejut karena disana telah menggantung mayat temannya Vera yang badannya telah dipotong-potong.

“Aku mencium sesuatu!” serup pria itu. “Aroma seorang gadis muda!” sambungnya.

Tiba-tiba ia melihat pintu lemari tempat persembunyiannya terbuka dan terlihat seorang pria petugas kebersihan bersama gru bahasa inggris kembarnya berdiri sambil meneteskan air liur.

“Daging segar!Daging segar!” serunya.

Petugas kebersihan mulai menjambak rambut Puri, menariknya keluar, dan menggulingkannya di tanah.Dia mencoba melawannya namun tidak berhasil. Gigi putih yang bengkok dan cacat sudah bersiap untuk menggigitnya.

Esok seninnya…

Teman-teman sekelas memperhatikan bahwa Puri telah menghilang dari kelas. Tidak ada yang tahu bahwa ketika guru bahasa inggris di hadapan mereka sibuk menjelaskan berbagai kata kerja, mayat Puri telah tergantung di loker daging apartemen dengan tubuh yang sudah terpotong-potong.